Tentang Kalurahan
Wilayah Kalurahan Candibinangun secara geografis berada di koordinat 07O36’21.1”LS – 07O40’42.7”LS dan 110O28’51.4”BT – 110O29’27.7”BT. Kalurahan Candibinangun memiliki lahan seluas 636 Ha yang diperuntukan sebagai bangunan umum, jalan, sawah dan ladang, permukiman, pekuburan, dan lain-lain (lapangan olah raga). Luas lahan yang diperuntukkan bangunan umum adalah seluas 1.5300 Ha, jalan sepanjang 21 km, sawah dan ladang seluas 435 Ha, permukiman seluas 97 Ha, pekuburan seluas 1.3650 Ha, dan peruntukkan lain-lain termasuk lapangan olahraga seluas 16.535 m2.
Dilihat dari topografi, ketinggian wilayah Candibinangun berada pada 400 – 600 m ketinggian dari permukaan air laut dengan curah hujan rata-rata 1000-1500 mm/tahun, serta suhu rata-rata per tahun adalah 18-24° C. Kalurahan Candibinangun dilalui Sungai Trasi di sebelah timur dan Sungai Boyong di sebelah barat. Keberadaan sungai dengan air yang mengalir sepanjang tahun di Kalurahan Candibinangun tersebut membantu dalam menjaga kondisi permukaan air tanah.
Kalurahan Candibinangun terdiri dari 12 padukuhan yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 wilayah kluster, yaitu kluster I, kluster II, dan kluster III, digunakannya istilah kluster adalah untuk pembagian kelompok-kelompok padukuhan yang saling berdekatan, lebih untuk mempermudah pemerintahan desa dalam menjalankan kegiatan-kegiatan pemerintahan Kalurahan.
Keempat wilayah kluster tersebut, meliputi:
1. Wilayah kluster I
Terdiri atas 16 Rukun Tetangga (RT) tersebar di 4 Padukuhan :
a. Padukuhan Bulus Kidul, terdiri dari 4 RT
b. Padukuhan Bulus lor, terdiri dari 4 RT
c. Padukuhan Kembangan, terdiri 4 RT
d. Padukuhan Samberembe, terdiri dari 4 RT
2. Wilayah kluster II
Terdiri atas 17 Rukun Tetangga (RT) tersebar di 4 Padukuhan:
a. Padukuhan Pakisaji, terdiri dari 4 RT
b. Padukuhan Pagerjurang, terdiri dari 4 RT
c. Padukuhan Baratan, terdiri dari 4 RT
d. Padukuhan Nepen, terdiri dari 5 RT
3. Wilayah kluster III
Terdiri dari 20 Rukun Tetangga tersebar di 4 Padukuhan:
a. Padukuhan Kumendung, terdiri dari 4 RT
b. Padukuhan Cemoroharjo, terdiri dari 7 RT
c. Padukuhan Kemput, terdiri dari 4 RT
d. Padukuhan Potrowangsan, terdiri dari 5 RT
Kondisi Sumberdaya Kalurahan
Penggunaan lahan terluas di Kalurahan Candibinangun adalah sektor pertanian sehingga sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani atau buruh tani. Lahan pertanian yang ada di Kalurahan Candibinangun meliputi tanaman padi, jagung, cabe, dan sayur – mayur. Sektor pertanian berperan cukup besar dalam pembangunan daerah Kalurahan Candibinangun, baik peran langsung terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sleman, penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan masyarakat, dan penciptaan ketahanan pangan, maupun peran tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan subsektor dan sektor lain.
Kalurahan Candibinangun mempunyai potensi obyek wisata Pertanian, Peternakan, dan kuliner. Kalurahan Candibinangun juga memiliki potensi di sektor perikanan, perternakan, kehutanan, pertambangan, serta perdagangan/jasa yang tersebar di wilayah-wilayah tertentu. Kalurahan Candibinangun memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk bahan galian golongan C karena Kalurahan ini dilalui Sungai Boyong yang menjadi saluran lahar dingin dari gunung Merapi sehingga potensi akan pasir dan batu kerikil sangat melimpah di daerah sungai dan sekitarnya. Adapun lahan yang digunakan untuk untuk areal pertambangan pasir adalah seluas 9,7 ha dan areal pertambangan batu/kerikil seluas 9,7 ha.
Penggunaan lahan terluas di Kalurahan Candibinangun adalah sektor pertanian sehingga sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani atau buruh tani. Lahan pertanian yang ada di Kalurahan Candibinangun meliputi tanaman padi, jagung, cabe, dan sayur – mayur. Sektor pertanian berperan cukup besar dalam pembangunan daerah Kalurahan Candibinangun, baik peran langsung terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sleman, penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan masyarakat, dan penciptaan ketahanan pangan, maupun peran tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan hubungan sinergis dengan subsektor dan sektor lain.
Kalurahan Candibinangun mempunyai potensi obyek wisata Pertanian, Peternakan, dan kuliner. Kalurahan Candibinangun juga memiliki potensi di sektor perikanan, perternakan, kehutanan, pertambangan, serta perdagangan/jasa yang tersebar di wilayah-wilayah tertentu. Kalurahan Candibinangun memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk bahan galian golongan C karena Kalurahan ini dilalui Sungai Boyong yang menjadi saluran lahar dingin dari gunung Merapi sehingga potensi akan pasir dan batu kerikil sangat melimpah di daerah sungai dan sekitarnya. Adapun lahan yang digunakan untuk untuk areal pertambangan pasir adalah seluas 9,7 ha dan areal pertambangan batu/kerikil seluas 9,7 ha.
Karakteristik Desa
Perspektif budaya masyarakat di Kalurahan Candibinangun masih sangat kental dengan budaya Jawa. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua Kalurahan di Kabupaten Sleman masih kuat terpengaruh dengan adanya pusat kebudayaan Jawa yang tercermin dari keberadaan Keraton Kasultanan maupun Pakualaman yang ada di Yogyakarta. Dari latar belakang budaya, kita bisa melihat aspek budaya dan sosial yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Di dalam hubungannya dengan agama yang dianut misalnya, Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam menjalankannya sangat kental dengan tradisi budaya Jawa seperti kenduri/kondangan yang sering dilaksanakan untuk memperingati hari-hari besar Islam maupun peringatan-peringatan lainnya.
Karakteristik Desa
Perspektif budaya masyarakat di Kalurahan Candibinangun masih sangat kental dengan budaya Jawa. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua Kalurahan di Kabupaten Sleman masih kuat terpengaruh dengan adanya pusat kebudayaan Jawa yang tercermin dari keberadaan Keraton Kasultanan maupun Pakualaman yang ada di Yogyakarta. Dari latar belakang budaya, kita bisa melihat aspek budaya dan sosial yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Di dalam hubungannya dengan agama yang dianut misalnya, Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam menjalankannya sangat kental dengan tradisi budaya Jawa seperti kenduri/kondangan yang sering dilaksanakan untuk memperingati hari-hari besar Islam maupun peringatan-peringatan lainnya.
Timeline Kalurahan Candibinangun Menuju Kalurahan/Kelurahan Sadar Hukum
Penyuluhan
0 Kegiatan
KADARKUM
Belum Ada
Binaan Hukum
Belum Ada
Pengajuan KSH
Belum Ada
Peresmian KSH
Belum Ada
Terbaru
Kegiatan Penyuluhan Hukum
Belum Ada Kegiatan
Tim Kanwil DIY
Penyuluh Hukum
Sudi Wastuti, S.h.
Yohanes Toni Ritanto, S.h.
Rina Nurul Fitri Atien, S.h., M.hum.
Galih Pambaru Wibawanto, S.h.
Kelompok Keluarga Sadar Hukum
KADARKUM
Belum Ada Kadarkum