Lomba Kadarkum Tingkat Kabupaten Tahun 2024 (Babak Penyisihan I) Kabupaten Kulon Progo
Tentang Kalurahan
Kalurahan Sendangsari merupakan salah satu Kalurahan di wilayah Kapanewon Pengasih Kabupaten Kulon Progo dengan luas wilayah 1.080,2550 Ha. Kalurahan Sendangsari memiliki topografi yang berbukit-bukit dengan ketinggian rata-rata 25 m di atas permukaan laut dengan suhu udara berkisar 27–32°C serta kontur tanah berupa dataran dan pegunungan.Secara administratif, batas wilayah Kalurahan Sendangsari sebagai berikut:
Proses penggabungan tersebut kemudian dikukuhkan oleh Sultan Hamengkubuwono IX melalui Maklumat No. 5/1948 pada tanggal19 April 1948. Dalam proses sejarahnya, Kalurahan Sendangsari yang baru sebelum tahun 1947 merupakan gabungan (bléngkétan) dari Kalurahan Pereng dan Serang.
Kalurahan Pereng dengan nomor urut 13 terdiri dari beberapa pedukuhan, seperti :
1. Girinyono (Widoro, Jelok, Secang, Jaten, Kalilugu).
2. Blubuk (Klenteng).
3. Pereng (Widoro, Wonolelo, Pening).
4. Gegunung (Gambirsawit, Pening, Jurang, Ngesong, Karangasem)
Untuk Kalurahan Serang dengan nomor urut 3 terdiri dari beberapa pedukuhan, seperti :
1. Secang (Jelok).
2. Mrunggi (Tjelungup).
3. Kroco.
4. Klegen (Dukuh, Bondalem, Ngledok, Gendol).
5. Serang (Pagutan).
6. Paingan (Paingan, Bokuning).
Pembentukan awal pemerintahan baru di Kalurahan Sendangsari dan penggabungan wilayah pedukuhan pedukuhan tersebut kemudian oleh pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diakui dalam Maklumat No. 5/1948 pada tanggal 19 April 1948. Dalam maklumat tersebut di atas dicantumkan nama kalurahan baru gabungan yaitu 'Kalurahan Sendangsari' dengan nomor urut baru kalurahan di Kabupaten Kulon Progo yaitu No. 17.
Lurah Sendangsari periode 1047 - 2008 :
1. Moeldjosardjono (1947-1988)
Sarjono atau Moeldjosardjono lahir di Mrunggi pada 17 Januari 1919, putra dari seorang pedagang Lawé bernama Somadrono. Ia merupakan alumni —setingkat Sekolah Dasar (S.D.)— Sekolah Rakyat (S.R.). Awal karirnya di pemerintahan dimulai dari magang di Kalurahan Serang sampai menjadi Kepala Bagian Keamanan (jagabaya) sebelum tahun 1947.
2. Ginosiswanto (Pejabat Lurah Sendangsari, 1989-1990)
Ginosiswanto lahir di Mrunggi pada tanggal 14 April 1939 dan merupakan lulusan Sekolah Rakyat (SR). Ia awalnya diangkat menjadi Kamituwa melalui Surat Keputusan No. -/17-4-73 Kabpt tanggal 14 April 1973. Setelah Moeldjosardjono wafat pada bulan Desember 1988, maka Ginosiswanto ditunjuk oleh Bupati Kulon Progo — melalui Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kulon Progo Nomor 114/KPTS/PEM/1989 Tanggal 8 Juni 1989— menjadi Pejabat Kepala Desa sejak tanggal 8 Juni 1989.
3. Sawiyem (1990-2008)
Sawiyem lahir di Girinyono pada tanggal 6 Mei 1953. Ia merupakan putra dari Kasan Rosidi dan lulusan dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA). Ia terpilih menjadi Kepala Desa Sendangsari melalui pilihan kepala desa di Sendangsari pada pilihan tanggal 1 Desember 1989 setelah mengalahkan calon lurah lainnya yaitu Bambang Margono, Radjimin, dan R. Heriyono. B.A.
4. Sumbogo A.Md ( 2008-2013 )
Sumbogo lahir di Secang pada tanggal 12 Desember 1963. Ia terpilih menjadi Kepala Desa Sendangsari selama 2 periode, namun pada periode kedua pada 27 November 2013 diberhentikan dengan hormat dari jabatan Kepala Desa Sendangsari
- Sebelah Utara : Kalurahan Sidomulyo Kapanewon Pengasih dan Kalurahan Hargowilis Kapanewon Kokap
- Sebelah Selatan : Kalurahan Pengasih Kapanewon Pengasih
- Sebelah Barat : Kalurahan karangsari Kapanewon Pengasih
- Sebelah Timur : Kalurahan Donomulyo dan Kalurahan Banyuroto Kapanewon Nanggulan
- Jarak dari Pemerintah Kapanewon : 8 km
- Jarak dari Pemerintah Kabupaten : 3 km
- Jarak dari Pemerintah Propinsi : 25 Km
- Jarak dari Ibukota Negara : 503 Km
- Pekarangan : 699,1090 Ha
- Sawah : 140,3030 Ha
- Tegalan :127,8100 Ha
- Dll : 113,0330 Ha
- Pedukuhan Serang
- Pedukuhan Klegen
- Pedukuhan Kroco
- Pedukuhan Mrunggi
- Pedukuhan Paingan
- Pedukuhan Secang
- Pedukuhan Gegunung
- Pedukuhan Pereng
- Pedukuhan Blubuk
- Pedukuhan Girinyono
Proses penggabungan tersebut kemudian dikukuhkan oleh Sultan Hamengkubuwono IX melalui Maklumat No. 5/1948 pada tanggal19 April 1948. Dalam proses sejarahnya, Kalurahan Sendangsari yang baru sebelum tahun 1947 merupakan gabungan (bléngkétan) dari Kalurahan Pereng dan Serang.
Kalurahan Pereng dengan nomor urut 13 terdiri dari beberapa pedukuhan, seperti :
1. Girinyono (Widoro, Jelok, Secang, Jaten, Kalilugu).
2. Blubuk (Klenteng).
3. Pereng (Widoro, Wonolelo, Pening).
4. Gegunung (Gambirsawit, Pening, Jurang, Ngesong, Karangasem)
Untuk Kalurahan Serang dengan nomor urut 3 terdiri dari beberapa pedukuhan, seperti :
1. Secang (Jelok).
2. Mrunggi (Tjelungup).
3. Kroco.
4. Klegen (Dukuh, Bondalem, Ngledok, Gendol).
5. Serang (Pagutan).
6. Paingan (Paingan, Bokuning).
Pembentukan awal pemerintahan baru di Kalurahan Sendangsari dan penggabungan wilayah pedukuhan pedukuhan tersebut kemudian oleh pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diakui dalam Maklumat No. 5/1948 pada tanggal 19 April 1948. Dalam maklumat tersebut di atas dicantumkan nama kalurahan baru gabungan yaitu 'Kalurahan Sendangsari' dengan nomor urut baru kalurahan di Kabupaten Kulon Progo yaitu No. 17.
Lurah Sendangsari periode 1047 - 2008 :
1. Moeldjosardjono (1947-1988)
Sarjono atau Moeldjosardjono lahir di Mrunggi pada 17 Januari 1919, putra dari seorang pedagang Lawé bernama Somadrono. Ia merupakan alumni —setingkat Sekolah Dasar (S.D.)— Sekolah Rakyat (S.R.). Awal karirnya di pemerintahan dimulai dari magang di Kalurahan Serang sampai menjadi Kepala Bagian Keamanan (jagabaya) sebelum tahun 1947.
2. Ginosiswanto (Pejabat Lurah Sendangsari, 1989-1990)
Ginosiswanto lahir di Mrunggi pada tanggal 14 April 1939 dan merupakan lulusan Sekolah Rakyat (SR). Ia awalnya diangkat menjadi Kamituwa melalui Surat Keputusan No. -/17-4-73 Kabpt tanggal 14 April 1973. Setelah Moeldjosardjono wafat pada bulan Desember 1988, maka Ginosiswanto ditunjuk oleh Bupati Kulon Progo — melalui Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kulon Progo Nomor 114/KPTS/PEM/1989 Tanggal 8 Juni 1989— menjadi Pejabat Kepala Desa sejak tanggal 8 Juni 1989.
3. Sawiyem (1990-2008)
Sawiyem lahir di Girinyono pada tanggal 6 Mei 1953. Ia merupakan putra dari Kasan Rosidi dan lulusan dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA). Ia terpilih menjadi Kepala Desa Sendangsari melalui pilihan kepala desa di Sendangsari pada pilihan tanggal 1 Desember 1989 setelah mengalahkan calon lurah lainnya yaitu Bambang Margono, Radjimin, dan R. Heriyono. B.A.
4. Sumbogo A.Md ( 2008-2013 )
Sumbogo lahir di Secang pada tanggal 12 Desember 1963. Ia terpilih menjadi Kepala Desa Sendangsari selama 2 periode, namun pada periode kedua pada 27 November 2013 diberhentikan dengan hormat dari jabatan Kepala Desa Sendangsari
Timeline Kalurahan Sendangsari Menuju Kalurahan/Kelurahan Sadar Hukum
Penyuluhan
1 Kegiatan
KADARKUM
00 0000
Binaan Hukum
19 November 2012
SK Bupati No. 372 Tahun 2012
Pengajuan KSH
27 Maret 2013
Sk. Gub. 95/KEP/2013
Peresmian KSH
22 Agustus 2013
M.HH-13.KP.07.05 Tahun 2013
Terbaru
Kegiatan Penyuluhan Hukum
Tim Kanwil DIY
Penyuluh Hukum
Mukarno, S.sos.
Diah Kusmurdiyanti, S.e.
Tri Ari Astuti, S.ag., M.hum.
Budi Priyanto, S.s.t., S.h., M.h.
Kelompok Keluarga Sadar Hukum
KADARKUM
Penanggung Jawab
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Anggota