Tentang Kalurahan
Kalurahan Plumbon merupakan salah satu desa yang berada di wilayah administratif Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo. Wilayah Kalurahan Plumbon terbentang seluas 303 Ha, terdiri dari 10 Padukuhan. Kalurahan Plumbon berbatasan dengan Desa Tawangsari dan Kedundang di sebelah Utara, Desa Karangwuni di sebelah Selatan, Desa Kedundang dan Kalidengen di sebelah Barat, dan Desa Sogan di sebalah Timur.
Sejarah berdirinya Desa Plumbon yang semula KADEMANGAN menjadi KELURAHAN dan pada saat ini menjadi DESA, telah mengalami pergantian Demang, Lurah, dan Kepala Desa, mulai dari Demang Raden Pademo Dikoro hingga Raden Agus Sutikno, S.E. Menurut cerita / legenda yang dituturkan oleh para orang tua dahulu bahwa pada awalnya Desa Plumbon adalah berupa rawa–rawa yang banyak ditumbuhi tanaman Lumbu yaitu tanaman sejenis talas atau dalam bahasa Jawa biasa disebut Lompong, Rawa-rawa ini terjadi karena adanya air / rob dari muara Sungai Serang yang masuk ke wilayah yang sekarang disebut Desa Plumbon.
Dengan adanya perubahan aliran Sungai Serang (yang dahulu muaranya mengarah kebarat melewati sebelah utara Desa Glagah lalu baru keselatan, kearah laut melalui daerah yang sekarang terletak disekitar Balai Desa Glagah) langsung kearah selatan seperti keadaan muara yang sekarang, rawa-rawa yang ada di daerah yang disebut Desa Plumbon perlahan-lahan menjadi kering sekitar (tahun 1600 -1700-an Masehi). Apalagi ditambah endapan material dari Sungai Nagung yang membelah desa Plumbon, menjadikan tanah bekas raw-rawa tersebut menjadi lebih tinggi . Hal ini sekarang dapat terlihat bahwa sebagian besar pemukiman penduduk Desa Plumbon, berada terletak di sebelah kiri dan kanan Sungai Nagung. Sedangkan daerah bekas rawa-rawa yang tidak terkena endapan material Sungai Nagung sekarang menjadi lahan sawah. Banyaknya tanaman Lumbu yang tumbuh di daerah rawa-rawa tersebut menjadikan daerah tersebut disebut daerah Palumbon, atau secara harafiah adalah daerah yang banyak ditumbuhi tanaman Lumbu. Seiring dengan berjalannya waktu kata Palumbon menjadi Plumbon sampai sekarang.
Sejarah berdirinya Desa Plumbon yang semula KADEMANGAN menjadi KELURAHAN dan pada saat ini menjadi DESA, telah mengalami pergantian Demang, Lurah, dan Kepala Desa, mulai dari Demang Raden Pademo Dikoro hingga Raden Agus Sutikno, S.E. Menurut cerita / legenda yang dituturkan oleh para orang tua dahulu bahwa pada awalnya Desa Plumbon adalah berupa rawa–rawa yang banyak ditumbuhi tanaman Lumbu yaitu tanaman sejenis talas atau dalam bahasa Jawa biasa disebut Lompong, Rawa-rawa ini terjadi karena adanya air / rob dari muara Sungai Serang yang masuk ke wilayah yang sekarang disebut Desa Plumbon.
Dengan adanya perubahan aliran Sungai Serang (yang dahulu muaranya mengarah kebarat melewati sebelah utara Desa Glagah lalu baru keselatan, kearah laut melalui daerah yang sekarang terletak disekitar Balai Desa Glagah) langsung kearah selatan seperti keadaan muara yang sekarang, rawa-rawa yang ada di daerah yang disebut Desa Plumbon perlahan-lahan menjadi kering sekitar (tahun 1600 -1700-an Masehi). Apalagi ditambah endapan material dari Sungai Nagung yang membelah desa Plumbon, menjadikan tanah bekas raw-rawa tersebut menjadi lebih tinggi . Hal ini sekarang dapat terlihat bahwa sebagian besar pemukiman penduduk Desa Plumbon, berada terletak di sebelah kiri dan kanan Sungai Nagung. Sedangkan daerah bekas rawa-rawa yang tidak terkena endapan material Sungai Nagung sekarang menjadi lahan sawah. Banyaknya tanaman Lumbu yang tumbuh di daerah rawa-rawa tersebut menjadikan daerah tersebut disebut daerah Palumbon, atau secara harafiah adalah daerah yang banyak ditumbuhi tanaman Lumbu. Seiring dengan berjalannya waktu kata Palumbon menjadi Plumbon sampai sekarang.
Timeline Kalurahan Plumbon Menuju Kalurahan/Kelurahan Sadar Hukum
Penyuluhan
0 Kegiatan
KADARKUM
Belum Ada
Binaan Hukum
Belum Ada
Pengajuan KSH
Belum Ada
Peresmian KSH
Belum Ada
Terbaru
Kegiatan Penyuluhan Hukum
Belum Ada Kegiatan
Tim Kanwil DIY
Penyuluh Hukum
Mukarno, S.sos.
Diah Kusmurdiyanti, S.e.
Tri Ari Astuti, S.ag., M.hum.
Budi Priyanto, S.s.t., S.h., M.h.
Kelompok Keluarga Sadar Hukum
KADARKUM
Belum Ada Kadarkum