Tentang Kalurahan


Luas Kelurahan : 967 Ha

Batas Wilayah :
- Sebelah Utara             : Desa Donotirto
- Sebelah Selatan          : Samodra Indonesia
- Sebelah Barat              : Desa Tirtohargo
- Sebelah Timur             : Desa Seloharjo dan Desa Girijati   

Kondisi Geografi :
- Ketinggian Tanah dari permukaan laut             : 25 M
- Banyaknya curah hujan                                    : 110 mm / thn
- Tofografi ( dataran rendah, tinggi, pantai )       : Dataran Rendah Pantai
- Suhu udara rata-rata                                        : 30 C

Orbitan ( jarak dari pusat Pemerintah Desa / Kelurahan ) :
  1. Jarak dari Pusat Pemerintah Kecamatan                                    : 4        Km
  2. Jarak dari Pusat Pemerintah Kota Administratif                          : -         Km
  3. Jarak dari Ibukota Kabupaten / Kotamadya Daerah Tingkat II    : 13 Km
  4. Jarak dari Ibukota Propinsi Dati I                                                 : 25 Km
  5. Jarak dari Ibukota Negara                                                            : 625 Km
 
Desa Parangtritis awalnya terbagi menjadi dua wilayah yaitu Kelurahan Sono dan Kelurahan Grogol. 
Kelurahan Grogol terletak di bagian timur Desa Parangtritis, sedangkan Kelurahan Sono terletak di bagian barat Parangtritis.
Lokasi kelurahan ini mempengaruhi ekonomi masyarakat. Perkembangan ekonomi di masa lampau tumbuh lebih cepat di Kelurahan Grogol.
Masyarakat Kelurahan Grogol memiliki lahan sawah yang cukup luas dan juga mempunyai pariwisata Pantai Parangtritis yang sudah berkembang sejak penjajahan Belanda, sehingga dapat memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya secara mandiri.
Pada tahun 1946 kedua kelurahan ini bergabung menjadi Desa Parangtritis. Kelurahan Sono terpecah menjadi 6 dusun yaitu Dusun Duwuran, Dusun Kretek, Dusun Sono, Dusun Samiran, Dusun Bungkus dan Dusun Depok.
Kelurahan Grogol terpecah menjadi 5 dusun yaitu Grogol VII, Grogol VIII, Grogol IX, Grogol X dan Mancingan.
Perkembangan sarana dan infrastruktur transportasi di Desa Parangtritis mulai dilakukan pada tahun 1980.
Jaringan jalan utama dan penghubung sebelumnya hanya berupa batu dan material tanah mulai diaspal.
Pada tahun 1989 dibangun jembatan melintasi Sungai Opak yang menghubungkan antara Desa Parangtritis dan Desa Donotirto.
Jembatan ini dikenal dengan nama Jembatan Kretek yang membuat hambatan dari sarana transportasi telah hilang sehingga Desa Parangtritis sudah dapat diakses dengan mudah.
Sejak saat itu Desa Parangtritis mulai berkembang sebagai daerah tujuan wisata. Tempat wisata yang mulai dikenal adalah Pantai Depok.
Pantai Depok mulai diresmikan tahun 1998. Perkembangan ekonomi warga di sekitar Pantai Depok mulai meningkat. Dusun Depok mampu berkembang lebih cepat dibandingkan dengan dusun yang lain.

Timeline Kalurahan Parangtritis Menuju Kalurahan/Kelurahan Sadar Hukum



Penyuluhan

0 Kegiatan

KADARKUM

00 0000

Binaan Hukum

13 September 2012

SK Bupati No. 278 Tahun 2012

Pengajuan KSH

27 Maret 2013

Sk. Gub. 95/KEP/2013

Peresmian KSH

22 Agustus 2013

M.HH-13.KP.07.05 Tahun 2013

Tim Kanwil DIY

Penyuluh Hukum

Kristina Budiyani, S.h.,m.m

Benny Prawira, A.k.s., M.si.

Windy Maya Arleta, S.h., M.h.

Inneke Kusuma Ningrum, S.e.

Kelompok Keluarga Sadar Hukum

KADARKUM

Penanggung Jawab

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Anggota

Butuh Bantuan Hukum ?

Konsultasi Hukum

Sekretariat Kadarkum

Jalan Parangtritis KM. 25

No. Handphone:

-